Pergantian Ke Lintas Utara Membuat Kereta-Kereta Terlambat – Beberapa agenda kereta api keberangkatan alami keterlambatan imbas anjloknya kereta api Lodaya penambahan rute Solo-Bandung di km. 193-192 di antara Stasiun Lebakjero serta Stasiun Nagreg, Jawa Barat, Rabu (29/5). Sampai sekarang ini petugas masih lakukan perbaikan dengan menempatkan 80 dari 700 bantalan rel yang perlu dipasang.
“Ada kereta anjlok ini sampai saat ini masih jalani perbaikan dengan windows time. Berarti kereta waktu ingin melalui berhenti dahulu sebab melakukan perbaikan bantalan kan harus gunakan kereta juga. Hitungannya menit (jalannya) lima km. /jam, saat ini 10 km. /jam,” tutur Ketua Posko Harian Terintegrasi Kementerian Perhubungan Cucu Mulyana di kantornya, Kamis (30/5).
Cucu menjelaskan petugas masih menginterogasi pemicu anjloknya kereta itu. Sekarang ini faksinya konsentrasi pada agenda kereta api yang akan lewat di jalan itu.
“Concern kita ke agenda kereta yang akan melalui. Kita upayakan untuk percepatan perbaikan,” tuturnya.
Pemudik mulai memadati Stasiun Pasar Senen.
PT Kereta Api Indonesia Wilayah Operasi 2 Bandung awalnya menyebutkan jalan kereta api lintas selatan bisa dilalui kembali semenjak jam 13.45 WIB tadi siang. Tetapi kereta yang lewat dibatasi kecepatan 10 km. /jam.
“Jam 13.45 WIB di km. 193+0 di antara Stasiun Lebakjero serta Stasiun Nagreg bisa dilalui dengan penetapan kecepatan 10 km/jam,” kata Manajer Humas PT KAI DAOP 2 Noxy Citrea lewat info tercatat.
Awalnya ada tujuh kereta yang sangat terpaksa memutar ke lintas utara ke arah Purwakarta, Cikampek, Cirebon, Puwokerto, Kroya untuk setelah itu kembali pada lintas selatan efek dari anjloknya kereta Lodaya. Kereta-kereta yang memutar ialah KA Turangga, KA Lodaya reguler, KA Mutiara Selatan, KA Malabar, KA Kahuripan, KA Kutojaya Selatan, serta KA Lodaya Penambahan.
“Pergantian ke lintas utara ini yang membuat kereta-kereta alami keterlambatan hadir ke arah,” tuturnya.
Awalnya, kereta api Lodaya Penambahan keberangkatan Solo Balapan ke arah Bandung alami anjlok di KM 193-192 di antara Stasiun Lebakjero serta Stasiun Nagreg, Jawa Barat. Gerbong yang anjlok ada di posisi ke-3 dari depan.